Alergi Debu

Jika mengalami bersin-bersin, hidung tersumbat, dan mata berair saat terpapar atau menghirup debu, kemungkinan Anda memiliki alergi debu.

Kategori Artikel: alergi_spesifik
Diunggah pada: 30 Desember 2023

Apa itu alergi debu?

Alergi debu adalah salah satu jenis rinitis alergi yang paling umum. Kondisi ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh bereaksi secara berlebihan terhadap zat-zat asing yang ada di dalam debu.

Zat apa pun yang berpotensi menyebabkan reaksi alergi disebut alergen. Perlu diketahui, di dalam debu mungkin terdapat serangga, bulu binatang, jamur, hingga serbuk bunga.

Alergi debu dapat menimbulkan beragam gejala pada sistem pernapasan, seperti asma atau bunyi napas mengi.

Anda bisa mencegah dan mengendalikan gejalanya lewat perubahan gaya hidup dan konsumsi obat rinitis alergi sesuai anjuran dokter.

Gejala alergi debu

Alergi debu umumnya menimbulkan gejala pada saluran pernapasan, wajah, dan kulit. Ciri-ciri alergi debu yang paling sering di antaranya:

  • bersin-bersin,
  • hidung tersumbat atau berair,
  • mata merah, gatal, dan berair,
  • terdapat lendir pada tenggorokan,
  • batuk-batuk,
  • gatal-gatal pada kulit, serta
  • muncul ruam pada kulit.
 

Apabila Anda memiliki  asma, alergen pada debu juga dapat menyebabkan gangguan berupa:

  • sesak napas,
  • dada terasa berat atau nyeri,
  • napas menjadi pendek-pendek dan berbunyi (mengi), serta
  • susah tidur akibat sesak napas, batuk, atau bersin terus-menerus.

Ada pula risiko reaksi alergi parah yang disebut syok anafilaksis. Reaksi alergi ini biasanya muncul tidak lama setelah kontak dengan alergen. 

Gejala dapat bertambah parah ketika Anda bersih-bersih rumah, seperti menyapu atau mengelap perabotan.

Penyebab alergi debu

Alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh salah mengira bahwa debu merupakan zat asing yang berbahaya bagi tubuh.

Sistem kekebalan tubuh kemudian bereaksi dengan menghasilkan antibodi untuk melawan zat asing tersebut.

Namun, ketika sistem imun bereaksi secara berlebihan, protein ini justru jadi penyebab rinitis alergi.

Selain antibodi, sistem kekebalan tubuh melepaskan histamin serta senyawa kimia lainnya yang memicu reaksi peradangan.

Sebagai dampaknya, tubuh mengalami gejala alergi seperti bersin-bersin, batuk, ruam, hingga sesak napas.

Berikut adalah berbagai zat yang diduga memicu munculnya ciri-ciri alergi debu.

1. Tungau debu

Asthma & Allergy Friendly menyebutkan tungau merupakan serangga kecil yang menjadi salah satu pemicu utama alergi debu.

Reaksi alergi muncul akibat menghirup debu yang mengandung feses tungau.

Feses ini mengandung protein yang dianggap berbahaya oleh sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, rajin-rajinlah membersihkan rumah untuk mencegah alergi.

2. Kecoa

Pada beberapa orang, gejala alergi dapat muncul ketika mereka berada di lingkungan yang banyak ditempati kecoa. 

Ini disebabkan karena debu terkadang mengandung air liur, urine, dan kotoran kecoa yang merupakan alergen.

Guna membasmi pertumbuhan kecoa, pastikan Anda membersihkan rumah secara berkala untuk cegah alergi.

3. Spora jamur

Jamur yang tidak terlihat dan sporanya yang berterbangan adalah pemicu alergi debu yang paling umum setelah tungau.

Jamur menggunakan butiran spora untuk berkembang biak. Butiran ini sangat ringan dan berukuran kecil sehingga bisa melayang di udara. 

Jika Anda memiliki alergi, sistem imun akan menganggapnya sebagai ancaman sehingga bereaksi secara berlebihan.

4. Serbuk sari

Serbuk sari (pollen) merupakan sel yang berperan dalam reproduksi tumbuhan, termasuk pohon, rumput, dan bunga.

Seperti spora, serbuk sari berukuran amat kecil sehingga bisa terbawa angin dan berkumpul bersama debu.

Bila terhirup oleh orang yang sensitif, serbuk sari dalam debu bisa memicu reaksi alergi. 

Mencegah kambuhnya alergi debu

Penyedot debu atau vacuum cleaner sering kali tidak cukup ampuh menghilangkan tungau, spora, atau kotoran lainnya yang terkumpul bersama debu.

Meski demikian, ada beragam cara yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi jumlah debu di rumah. Berikut kiat yang bisa Anda terapkan sehari-hari.

  • Rutin mencuci seprai, selimut, sarung bantal, gorden, taplak, serta perabot kain lainnya seminggu sekali menggunakan air panas.
  • Mengganti karpet, gorden, atau taplak perabot rumah tangga setiap dua minggu sekali.
  • Bersihkan perabot keras seperti meja serta pajangan seperti suvenir dan vas dengan lap basah. Lap basah dapat mencegah debu beterbangan di udara.
  • Menggunakan air purifier HEPA (high-efficiency particulate air filter) untuk menyaring alergen dengan partikel halus seperti tungau. 
  • Tidak menggunakan karpet berbulu, permadani, dan sebagainya.
  • Menjauhkan hewan peliharaan dari kamar tidur dan meletakkan kandang di luar rumah.
  • Menggunakan humidifier untuk menjaga kelembapan di dalam ruangan.

Alergi debu adalah salah satu masalah kesehatan yang paling umum dan sulit dihindari. Pasalnya, Anda tidak bisa sepenuhnya menghilangkan debu yang ada di rumah.

Meski demikian, Anda dapat mencegah kekambuhannya dengan mengurangi jumlah debu di rumah. 

Jika cara ini tidak ampuh mengatasi alergi, diskusikan dengan dokter untuk memperoleh pengobatan yang sesuai.

Sumber Artikel: https://hellosehat.com/alergi/hidung-dan-mata/alergi-debu/

Tidak ada komentar on Alergi Debu

Tinggalkan Komentar