Alergi Kacang

Alergi kacang adalah kondisi yang umum terjadi di mana tubuh seseorang bereaksi terhadap protein yang terkandung dalam kacang-kacangan tertentu.

Kategori Artikel: alergi_spesifik
Diunggah pada: 14 Maret 2023

Pengertian Alergi Kacang

Alergi kacang adalah kondisi yang umum terjadi di mana tubuh seseorang bereaksi terhadap protein yang terkandung dalam kacang-kacangan tertentu. Kacang yang sering menyebabkan reaksi alergi termasuk kacang tanah, kenari, almond, hazelnut, dan kacang pistachio. Alergi kacang dapat menyebabkan gejala yang parah, bahkan dapat mengancam nyawa, dan mempengaruhi kualitas hidup seseorang.

Alergi kacang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menganggap protein dalam kacang sebagai benda asing dan memproduksi zat-zat kimia yang merusak tubuh untuk melawan protein tersebut. Ketika zat tersebut melepaskan ke dalam darah, mereka menyebabkan gejala alergi.

Alergi terjadi ketika tubuh salah mengidentifikasi kacang sebagai pangan yang berbahaya. Saat mengonsumsi kacang, sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan, sehingga menyebabkan respons yang serius, bahkan mengancam jiwa.

Alergi kacang dapat terjadi pada orang dari segala usia, tetapi paling sering terjadi pada anak-anak. Beberapa orang dapat mengatasi alergi kacang, tetapi bagi yang lebih sensitif, alergi kacang dapat menyebabkan reaksi yang sangat parah.

Kacang-kacangan yang sering menyebabkan reaksi alergi termasuk kacang tanah, kenari, almond, hazelnut, dan kacang pistachio. Selain itu, kacang Brazil, kacang filbert, kacang Macadamia, kacang pecan, dan kacang mete juga dapat menyebabkan reaksi alergi.

Jika terjadi reaksi alergi, maka sangat penting sekali untuk melakukan pertolongan pertama. Untuk mengetahuinya, kamu dapat membaca artikel mengenai pertolongan pertama jika alergi kacang kambuh.

Gejala Alergi Kacang

Gejala alergi kacang dapat bervariasi dari ringan hingga parah, dan dapat terjadi dalam beberapa menit setelah mengonsumsi kacang atau bahkan beberapa jam kemudian. Beberapa gejala umum alergi kacang termasuk:

  1. Diare
  2. Sulit bernafas
  3. Ruam kulit
  4. Mual dan muntah
  5. Keram perut
  6. Bengkak, biasanya di lidah atau bibir

Gejala alergi kacang yang lebih parah seperti anafilaksis dapat terjadi dalam beberapa menit setelah mengonsumsi kacang. Anafilaksis adalah reaksi alergi yang sangat parah dan dapat mengancam nyawa. Gejala anafilaksis termasuk:

  1. Sesak napas
  2. Detak jantung yang cepat dan tidak teratur
  3. Tekanan darah rendah 
  4. Kulit yang dingin dan pucat
  5. Kembung, mual, dan muntah
  6. Nyeri dada atau ketidaknyamanan di dada
  7. Kematian

Reaksi alergi yang muncul pada masing-masing pengidap akan berbeda. Bahkan, satu orang pengidap bisa saja memiliki reaksi alergi berbeda saat mengonsumsi jenis kacang yang berbeda.

Penyebab Alergi Kacang

Penyebab pasti alergi kacang belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang diduga memainkan peran dalam pengembangan kondisi ini.

  • Genetika

Alergi kacang dapat berasal dari orangtua ke anak mereka. Jika salah satu atau kedua orangtua memiliki alergi kacang, maka anak mereka memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami alergi kacang.

  • Sistem Kekebalan Tubuh

Alergi kacang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh merespons protein dalam kacang sebagai benda asing yang berbahaya. Tubuh kemudian memproduksi antibodi untuk melawan protein ini, dan setiap kali protein tersebut masuk ke dalam tubuh, sistem kekebalan tubuh melepaskan histamin dan bahan kimia lainnya yang menyebabkan gejala alergi.

  • Pemaparan Kacang Sejak Dini

Pemaparan kacang sejak dini dapat meningkatkan risiko anak mengalami alergi kacang. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa memberikan makanan yang mengandung kacang pada bayi sebelum usia 6 bulan dapat meningkatkan risiko alergi kacang pada bayi tersebut.

Faktor Risiko Alergi Kacang

Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami alergi kacang.

  • Riwayat Alergi atau Asma

Jika seseorang memiliki riwayat alergi atau asma, maka mereka memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami alergi kacang. Orang yang memiliki riwayat alergi lainnya, seperti alergi makanan lainnya juga memiliki risiko yang lebih tinggi.

  • Riwayat Keluarga

Seperti yang penjelasan sebelumnya, jika ada anggota keluarga yang memiliki alergi kacang, maka risiko alergi kacang pada anggota keluarga lainnya akan meningkat.

  • Usia

Anak-anak memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami alergi kacang daripada orang dewasa. Namun, orang dewasa juga dapat mengalami alergi kacang, terutama jika mereka memiliki riwayat alergi atau asma.

  • Jenis Kelamin

Beberapa studi menunjukkan bahwa laki-laki memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami alergi kacang daripada perempuan.

  • Etnis

Beberapa kelompok etnis memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami alergi kacang daripada yang lain. Contohnya, orang Asia, Afrika, dan Amerika Latin

Diagnosis Alergi Kacang

Proses pendiagnosaan dilakukan oleh dokter spesialis berdasarkan hasil wawancara dan keluhan yang mengalami oleh pengidap. Berikut ini beberapa pemeriksaan penunjang meliputi:

  • Riwayat Medis

Langkah pertama dalam diagnosis alergi kacang adalah dengan melakukan wawancara medis untuk mengetahui riwayat alergi dan gejala pasien. Dokter akan bertanya tentang riwayat alergi pasien dan apakah mereka memiliki gejala alergi setelah mengonsumsi kacang atau makanan yang mengandung kacang. Dokter juga akan meminta informasi tentang gejala oleh pasien, seperti ruam kulit, gatal-gatal, pembengkakan, mual, muntah bahkan sulit bernapas.

  • Tes Kulit

Tes kulit adalah salah satu metode yang paling umum dalam diagnosis alergi kacang. Tes kulit berupa menyuntikkan sedikit protein kacang ke kulit pasien dan kemudian menunggu reaksi. Jika terjadi reaksi alergi, maka kulit akan menjadi merah dan gatal-gatal.

  • Tes Darah

Tes darah berupa pengambilan sampel darah pasien dan menguji apakah mereka memiliki antibodi terhadap protein kacang. Tes darah ini terkenal dengan tes imunoglobulin E (IgE) dan dapat membantu menentukan apakah pasien memiliki alergi kacang atau tidak. Namun, tes darah tidak selalu akurat dan tidak dapat menentukan tingkat keparahan alergi.

  • Tes Eliminasi dan Provokasi

Tes eliminasi melibatkan menghilangkan kacang dari diet pasien selama beberapa waktu untuk melihat apakah gejalanya membaik. Setelah itu, pasien akan memberikannya makanan yang mengandung kacang dan kemudian pengamatan untuk melihat apakah gejalanya kembali muncul. Tes eliminasi dapat membantu mengidentifikasi alergi kacang, tetapi tidak selalu akurat.

Tes provokasi melakukannya di bawah pengawasan medis dan melibatkan memberikan makanan yang mengandung kacang secara bertahap untuk melihat apakah pasien mengalami reaksi alergi. Tes ini dapat membantu mengidentifikasi tingkat keparahan alergi dan membantu dokter merencanakan pengobatan yang tepat.

Diagnosis Alat Bantu

Terdapat juga beberapa alat bantu yang dapat membantu dalam diagnosis alergi kacang.

  • Pendeteksi Alergi Kacang

Pendeteksi alergi kacang adalah alat yang dapat mendeteksi protein kacang dalam makanan dan minuman. Alat ini bekerja dengan mengukur kadar protein kacang dalam sampel makanan atau minuman. Jika kadar protein kacang tinggi, maka makanan tersebut dapat mengandung kacang dan berpotensi menyebabkan reaksi alergi.

  • Epinefrin Auto-Injector

Epinefrin auto-injector adalah alat yang digunakan untuk memberikan suntikan epinefrin dalam keadaan darurat

Pencegahan Gejala Alergi Kacang

Untuk mencegah munculnya reaksi alergi kacang, berikut ini beberapa langkah yang dapat kamu lakukan:

  1. Baca label kemasan sebelum membeli bahan makanan.
  2. Tanyakan kepada pelayan restoran sebelum memesan makanan.
  3. Jangan menghirup udara yang mengandung residu kacang.
  4. Kenakan gelang yang mencantumkan jika anak mengidap alergi kacang.
  5. Bawalah obat-obatan seperti antihistamin kemanapun kamu pergi untuk mengatasi reaksi alergi ringan.
  6. Bawa suntikan epinefrin kemanapun kamu pergi untuk mengatasi reaksi alergi parah.

Pengobatan Alergi Kacang

Obat-obatan dapat membantu mengurangi gejala alergi kacang. Berikut adalah beberapa obat yang dapat diresepkan oleh dokter untuk mengobati alergi kacang:

  • Antihistamin

Antihistamin dapat membantu mengurangi gejala alergi, seperti gatal, ruam kulit, dan hidung tersumbat. Beberapa contoh antihistamin yang tersedia adalah cetirizine, loratadine, dan fexofenadine.

  • Kortikosteroid

Kortikosteroid dapat membantu mengurangi peradangan dan pembengkakan yang disebabkan oleh alergi kacang. Kortikosteroid tersedia dalam bentuk pil atau injeksi. Beberapa contoh kortikosteroid adalah prednison, triamcinolone, dan dexamethasone.

  • Epinefrin

Epinefrin adalah obat yang digunakan untuk mengatasi reaksi alergi yang serius, seperti anafilaksis. Epinefrin bekerja dengan mempersempit pembuluh darah dan meningkatkan denyut jantung, sehingga membantu mengurangi gejala seperti sulit bernapas, gatal-gatal, dan pembengkakan.

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Peanut Allergy
Food Allergy. Diakses pada 2023. What Is Peanut Allergy?
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Peanut allergy.
Medical News Today. Diakses pada 2023. What is a peanut allergy, and how can a person manage it?
University of Michigan Health. Diakses pada 2023. Peanut Allergy.
WebMD. Diakses pada 2023. Peanut Allergy.
Sumber Artikel: https://www.halodoc.com/kesehatan/alergi-kacang

Tidak ada komentar on Alergi Kacang

Tinggalkan Komentar